Kasih Ibu

KASIH IBU

Kasih Ibu kepada beta..
Tak terhingga sepanjang masa,,
Hanya Memberi tak harap kembali
Bagai Mentari Menyinari Dunia.. “

HmMMM..

Siapa yang tak kenal isi syair tersebut?! yap, tepat sekali sering sekali kita dengar lagu2 tersebut.
walaupun tidak sesering kita mendengar lagu-lagu pop atau lagu dari boy/Girl band yang alay-alay itu.

Walaupun terkesan itu adalah isi lagu yang sering di bawa oleh anak2.
Namun pesannya sangat mendalam, Kasih ibu kepada beta tak terbatas sepanjang masa.
Adakah manusia didunia ini yang cintanya melebihi seorang Ibu?
Sungguh tidak ada kawan! Kita mungkin memiliki banyak kenalan, banyak saudara
Tapi tidak dengan Ibu, Tuhan hanya menciptakan satu ibu saja.

Walaupun banyak juga ibu-ibu yang lain seperti Ibu PKK,Ibu guru,Ibu Presiden atau Ibukota..
tentulah tidak sama dengan Ibu yang telah melahirkan kita,merawat dan mendidik kita sehingga sampailah kita bertemu dikompasiana. :)

Beruntunglah bagi kita yang masih memiliki ibu, karena kita masih merasakan rasa kasihnya yang tiada dua,
walaupun beliau sudah tua renta. Tapi, kasihnya tak ada tandingnya didunia ini, kecuali sang pencipta dan pemberi kasih itu sendiri yaitu Allah subhanallahuta’ala.

Kasih Ibu kepada anaknya tak terkira sepanjang masa.

Kasih ibu sampai nyawapun jadi taruhan demi anaknya.
Kasih ibu sepanjang masa bahkan nyawapun jadi taruhan demi anaknya.

Sahabat saya yang baik hatinya…
Pernahkah kita merenung ketika bagaimana besarnya kasih ibu kepada kita? sejak beliau mengandung kita,melahirkan kita,menyusui kita dan mendidik kita hingga sampailah kita mengenal dunia.
Jika bukan karena kasih sayangnya yang tiada dua, kita bukanlah apa-apa.

Pernahkah kita bayangkan betapa berat dia mengandung serta pengorbanan jiwa raganya saat melahirkan kita?
merawat kita ketika sakit dan menangis dimalam hari. Pernahkah beliau meminta kita membuat tagihan kepada kita, berapa biaya yang harus kita bayar buat ibunda tercinta?

Pernahkah kita bertanya berapa biaya jasa untuk melahirkan kita kedunia? tidak ada teman,,
yang ada, ibunda jauh2 hari bersama ayahanda tercinta telah mempersiapkan dana untuk melahirkan kita.
belum lagi biaya biaya makan,obat-obatan dan perawatan kita.

Pernahkah ibu sekali-kali menyampaikan tagihan jasa-jasanya kepada kita?
-berapa biaya mengandung?
-berapa biaya melahirkan,
-berapa biaya merawat kita selama 0-1 tahun, 1 tahun - 5 tahun, 5 tahun -10 tahun dst..
itu belum te rmasuk biaya makan & minum serta baiaya tahmbahan lainnya.

tentu tidak ada bukan? jika kita ingin membayar dengan uang sungguh tidak sanggup
jangankan semua.. untuk biaya mengandung dan melahirkan kita tak akan sanggup kita membayarnya.
yang ada, kita yang selalu merengek dan meminta kepada ibunda tercinta.

Lalu, apakah kita sadar akan hal-hal tersebut?
Kalau belum sadar, renungkanlah..
Jika kita menyadarinya.. lalu mengapa kita sering membantah kata-kata ibunda tercinta?
Mengapa kita rela menjauhi dan meninggalkan ibunda kita dengan seorang pria/wanita yang baru sebulan atau setahun kenal dengan kita?

Kasih ibu sepanjang waktu..
Kasih ibu sepanjang waktu..

Mengapa kita rela meninggalkan ibunda tercinta hanya demi seseorang yang kita anggap cinta sejati kita?
Bukankah cinta sejati ibu sudah terbukti sepanjang hidup kita?
masihkah kita ragu dengan kasih ibu kepada kita, yang tak terhingga sepanjang masa?

Kita hari ini bisa menjadi presiden, direktur atau jabatan terhormat lainnya..
itu semua tak lepas dari kasih ibu,
kita masih beruntung memiliki ibu yang kasihnya sepanjang masa..
Karena kasih ibu kita bisa bisa hadir di kompasiana,

Bagi kita yang masih memiliki ibu.. pergilah kepada ibu, mari kita cium tangannya..
sebelum tangan itu dingin sedingin-dinginnya dan sebelum tangan itu tak bisa kita sentuh dan melihatnya lagi.

SELAMAT HARI IBU.

I LOVE YOU Mamah!

Kamu tak akan tergantikan sepanjang hidupku… karena kau tiada dua.
Kecuali Kasih Allah yang tak ada tandingnya.