0

Dua Waktu Tidur Yang Di Larang

Posted by Anita Riani Jarkasih on 18.27

TIDUR merupakan aktivitas yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Rasul mengatakan bahwa tubuh kita mempunyai hak untuk beristirahat. Tidur juga meremajakan kembali kulit tubuh dan menyegarkan jiwa. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang menurut Rasul, hendaknya dihindari.


 


1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh



Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya,” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).
Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata : “Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalig – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’


Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).
Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja”.
Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat”.

Direferensi dari :  http://www.islampos.com


0

Gempa Bumi

Posted by Anita Riani Jarkasih on 18.24

GEMPA BUMI

     Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.



BERDASARKAN PENYEBAB


·        Gempa bumi tektonik

Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

·        Gempa bumi tumbukan

Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi

·        Gempa bumi runtuhan

Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.

·        Gempa bumi buatan

Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

·        Gempa bumi vulkanik (gunung api)

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.

BERDASARKAN KEDALAMAN


·        Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
·        Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

·        Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

BERDASARKAN GELOMBANG/GETARAN GEMPA



·        Gelombang Primer

Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.

·        Gelombang Sekunder

Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.






PENYEBAB TERJADINYA GEMPA BUMI

  Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km. Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak.


0

Tulisan ilmiah

Posted by Anita Riani Jarkasih on 18.18

JURNAL ILMIAH TENTANG COBIT
ABSTRAKSI
ANALISIS PERMASALAHAN PADA PT. TRANSINDO JAYA KOMARA
Makalah Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma 2013 Kata Kunci : Pengelolaan TI
             Pada PT. Transindo Jaya Komara sudah memiliki prosedur pengelolaan teknologi informasi yang dijalankan, tetapi faktanya prosedur tersebut tidak sepenuhnya dijalankan, sehingga user biasanya melakukan secara manual.

BAB 1
PENDAHULUAN

COBIT yaitu Control Objectives for Information and Related Technology yang merupakan audit sistem informasi dan dasar pengendalian yang dibuat oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA), dan IT Governance Institute (ITGI) pada tahun 1992.
1.     Business information requirements, terdiri dari : Information : effectiveness (efektif), efficiency (efisien), (keyakinan), integrity (integritas), availability (tersedia), (pemenuhan), reliability(dipercaya). 
2.     Confidentiality compliance  
3.     Information Technology Resource, terdiri dari : People, applications, technology, facilities, data. 
4.     High – Level IT Processes.

BAB II
LANDASAN TEORI
COBIT didasari oleh analisis dan harmonisasi dari standar teknologi informasi dan best practices yang ada, serta sesuai dengan prinsip governance yang diterima secara umum. COBIT berada pada level atas yang dikendalikan oleh kebutuhan bisnis, yang mencakupi seluruh aktifitas teknologi informasi, dan mengutamakan pada apa yang seharusnya dicapai dari pada bagaimana untuk mencapai tatakelola, manajemen dan kontrol yang efektif. COBIT Framework bergerak sebagai integrator dari praktik IT governance dan juga yang dipertimbangkan kepada petinggi manajemen atau manager; manajemen teknologi informasi dan bisnis; para ahligovernance, asuransi dan keamanan; dan juga para ahli auditor teknologi informasi dan kontrol. COBIT Framework dibentuk agar dapat berjalan berdampingan dengan standar dan best practices yang lainnya.

Implementasi dari best practices harus konsisten dengan tatakelola dan kerangka kontrol Perusahaan, tepat dengan organisasi, dan terintegrasi dengan metode lain yang digunakan. Standar dan best practicesbukan merupakan solusi yang selalu berhasil dan efektifitasnya tergantung dari bagaimana mereka diimplementasikan dan tetap diperbaharui. Best practices biasanya lebih berguna jika diterapkan sebagai kumpulan pinsip dan sebagai permulaan (starting point) dalam menentukan prosedur. Untuk mencapai keselarasan dari best practices terhadap kebutuhan bisnis, sangat disarankan agar menggunakan COBIT pada tingkatan teratas (highest level), menyediakan kontrol framework berdasarkan model proses teknologi informasi yang seharusnya cocok untuk perusahaan  secara umum.
 COBIT FRAMEWORK
Kerangka kerja CobIT terdiri dari beberapa guidelines (arahan), yakni :
a.    Control Objectives
Terdiri atas 4 tujuan pengendalian tingkat tinggi (high level control objectives) yang tercermin dalam 4 domain, yaitu : planning & organization, acquisition & implementation, delivery & support, dan monitoring.
b.    Audit Guidelines
Berisi sebanyak 318 tujuan-tujuan pengendali rinci (detailed control objectives) untuk membantu para auditor dalam memberikan management assurance atau saran perbaikan.
c.    Management Guidelines
Berisi arahan baik secara umum maupun spesifik mengenai apa saja yang mesti dilakukan, seperti : apa saja indicator untuk suatu kinerja yang bagus, apa saja resiko yang timbul, dan lain-lain.
d.    Maturity Models
Untuk memetakan status maturity proses-proses IT (dalam skala 0 – 5).
PEMBAHASAN
Pengelolaan TI (Tata Kelola TI)
Teknologi informasi memiliki peranan penting bagi setiap perusahaan yang memanfaatkan teknologi informasi pada kegiatan bisnisnya, serta merupakan salah satu faktor dalam mencapai tujuan perusahaan. Peran TI akan optimal jika pengelolaan TI maksimal. Pengelolaan TI yang maksimal akan dilaksanakan dengan baik dengan menilai keselarasan antara penerapan TI dengan kebutuhan perusahaan sendiri.
Semua kegiatan yang dilakukan pasti memiliki resiko, begitu juga dengan pengelolaan TI. Pengelolaan TI yang baik pasti mengiidentifikasikan segala bentuk resiko dari penerapan TI dan penanganan dari resiko-resiko  yang akan dihadapi. Untuk itu perusahaan memerlukan adanya suatu penerapan yang harus dilakukan perusahaan, yakni menerapkan Tata Kelola TI (IT Governance).

PT. Transindo Jaya Komara 
KOPERASI LANGIT BIRU yang sebelumnya dikenal dengan PT. Transindo Jaya Komara (PT. TJK) dengan Akte Notaris H. Feby Rubein Hidayat SH No. AHU. 0006152.AH.01.09. Tahun 2011 adalah perusahaan konvensional yang sudah berdiri 2 tahun dan bergerak khusus mengelola daging sapi dan air  mineral.
Saat ini KOPERASI LANGIT BIRU telah memiliki 62 suplayer pemotongan dan pendistribusian daging sapi serta pusat pendistribusian air mineral SAFWA. Adalah Ustad Jaya Komara sebagai Direktur utama memiliki pengalaman 16 Tahun dalam pengelolaan daging sapi. Ustad yang selalu berpenampilan sederhana dan apa adanya ini memiliki visi misi besar untuk kesejahteraan bersama khususnya Umat Islam. Untuk mengembangkan usahanya ini Ustad jaya Komara pada awalnya hanya menggandeng masyarakat sekitar saja untuk ikut serta menikmati keuntungan hasil usaha daging sapinya.
Berawal dari pandanganya terhadap strata kehidupan masyarakat Indonesia dimana yang kaya makin kaya dan yang miskin tetap miskin. Maka tercetuslah ide kreatif untuk pengembangan usahanya dengan mengikutsertakan masyarakat pada umumnya. Pada awalnya hanya diadakan arisan daging untuk masyarakat sekitar saja, yang hasilnya dibagikan tiap lebaran haji baik berupa keuntungan berupa uang dan daging sapi itu sendiri, hal ini sudah dilakukan oleh ustad jaya komara sebelum KOPERASI LANGIT BIRU resmi berdiri.

Berkaitan dengan pertimbangan diatas, perlu adanya suatu metode untuk mengelola IT. Dalam hal ini, metode COBIT perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan agar pengguna IT sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan menghasilkan kinerja yang efisien dan efektif serta mencegah atau meminimalisir adanya resiko terhadap penggunaan IT. Dalam hal ini saya mencoba merancang penerapan COBIT pada PT. Transindo Jaya Komara.


1.    Analisis Permasalahan
·         Pada PT. Transindo Jaya Komara sudah memiliki prosedur pengelolaan teknologi informasi yang dijalankan, tetapi faktanya prosedur tersebut tidak sepenuhnya dijalankan, sehingga user biasanya melakukan secara manual.
·         Mengetahui berbagai kendala dalam pengelolaan teknologi informasi yang dijalankan.
·         Perusahaan menginginkan adanya suatu evaluasi tata kelola teknologi informasi untuk peningkatan mutu perusahaan .
·         Pengolahan Data
PO 1 Merencanakan rencana strategis IT
Pada PT. Transindo Jaya Komara sudah mengetahui akan rencana strategis TI, meski kenyataannya pelaksanaannya sering diabaikan. Pendokumentasian belum terstruktur dengan jelas. Dan hanya diketahui oleh beberapa pegawai yang berkepentingan saja. Update dari rencana strategis TI merupakan respon dari permintaan pihak perusahaan dan juga berdasarkan perubahan kondisi yang ada. Keputusan-keputusan stategis yang diambil hanya berdasarkan pada masalah yang ada dalam proyek yang dilaksanakan, belum berdasarkan rencana strategis TI yang telah ditetapkan secara konsisten.
Tetapi pada perusahaan ini sudah adanya solusi TI yang dibuat untuk menghadapi masalah yang ada. Penyampaian kepada konsumen juga sudah dilakukan, hanya belum berjalan dengan maksimal. Penyampaian kepada konsumen dilakukan secara online, dengan website yang diberikan perusahaan.
Seperti adanya rencana strategis dalam pemanfataan TI pada perusahaan ini yakni :
·         Solusi menyeluruh untuk industri perdagangan dan investasi
·         Solusi TI menyeluruh dengan nilai yang luar biasa
·         Solusi TI menyeluruh dengan kompetensi yang tinggi

PO 2 Arsitektur Informasi
Belum semua instansi memiliki sistem informasi dan sistem informasi yang dikembangkan belum terintegrasi.
PO 3 Arah Teknologi
Teknologi yang digunakan belum begitu canggih karena sarana dan prasarana belum memadai.
PO 4 Organisasi TI dan hubungan
Sudah ada sebuah organisasi yang jelas dan secara khusus menangani bidang IT, tetapi belum bekerja secara maksimal.

PO 5 Investasi TI
Belum adanya rancangan anggaran TI yang menyeluruh.
Alokasi anggaran yang terbatas.

PO6 Komunikasi tujuan dan arah manajemen
Masih lemahnya koordinasi pembagian produk produk. Hal ini menyebabkan
koordinasi koperasi kurang efektif dan antrian yang semakin panjang.

PO 7 Manage SDM
Penempatan SDM yang tidak tepat dan pembagian tugas yang tidak jelas.
Pengelolaan sumber daya yang belum optimal baik di tingkat teknis operasional
maupun manajerial.

PO 8 Kesesuaian dengan external requirement
Kurangnya kesiapan dalam antisipasi (change of management) baik terhadap
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi maupun terhadap tuntutan
masyarakat (globalisasi).i TI menyeluruh untuk industri transportasi dan perjalan
PO 9 Menilai Resiko TI
Di PT. Transindo Jaya Komara sudah adanya  kebijakan akan manajemen resiko, karena sebagian besar pelaksanaan kegiatan bisnis di Departemen TI di perusahaan ini sudah memanfaatkan teknologi 100 %. Manajemen resiko dilakukan sesuai dengan proses yang telah ditentukan perusahaan, namun belum ada standart khusus untuk mengatur kebijakan manajemen resiko tersebut. Tetapi manajemen resiko pada perusahaan ini belum disosialisasikan kepada seluruh pegawai, jadi hanya pihak terkait atau manager yang mengaturnya dan menjalankannya. Apabila terjadi kesalahan manajer yang memberitahukan secara manual kepada pegawainya.
Proses kelonggaran/mitigasi yang diberikan terhadap resiko proyek, baik proyek baru atau lama semuanya diperiksa oleh manager, tetapi masih belum konsisten karena tidak adanya standart khusus untuk proses tersebut.
PO 10 Manajemen Proyek
Pada perusahaan ini, menajemen untuk proyek telah memenuhi kebutuhan user. User disini ialah pegawai, manager, pimpinan dan stakeholders lainnya. Namun, proses pedokumentasian belum berjalan dengan baik serta pengembangan dan penggunaan teknik juga belum dilaksanakan dengan baik. Serta aplikasi dari penerapan management proyek tergantung pada kebijakan dari manager.
PO 11 Manajemen kualitas
Kurangnya tenaga ahli yang mampu mengawasi kualitas TI dan rendahnya penghargaan terhadap SDM TI terampil mempengaruhi kualitas sistem dan pengembangan TI.

KESIMPULAN
Metode cobit perlu diterapkan pada PT Transindo Jaya Komara, hal ini berdasarkan atas kelemahan-kelemahan yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya. Dengan diterapkannya metode cobit diharapkan kinerja PT Transindo Jaya Komara dapat lebih baik dan terorganisir sehingga visi dan misi perusahaan dapat tercapai dan juga dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi investor koperasi, pemegang saham dan pemerintah.
REFERENSI


0

Puisi Untuk Seorang Sahabat

Posted by Anita Riani Jarkasih on 16.57

Puisi Untuk Seorang Sahabat

Saat kau merasa sendiri, saat kau tak ada 1 pun yang mengerti
Sebenarnya ada aku...
Mungkin kau tak melihat, mungkin kau tak merasa
Aku selalu mendukungmu...
Mungkin kau tak anggap
Tapi, taukah kamu?
Kau sahabat yang amat berharga
Tak apa tak kau anggap
Tak apa jika kau tak sadari...
Tapi saat kau mencari sesesorang, untuk menghibur dan menenangkan hatimu
Ada aku, ada aku disini...
Maafkan aku, mungkin aku tak bisa jadi yang sempurna, bahkan tak bisa jadi sedikitpun seperti yang kau harapkan
Tapi aku disini, mendukung dan menghiburmu sejauh aku bisa melakukannya untukmu...




0

Terimakasih Sahabatku

Posted by Anita Riani Jarkasih on 16.41

Puisi
Terimakasih Sahabatku
Terimakasih telah membuatku bangkit
Telah membuat hatiku tak lagi sakit
Yakin akan yang terbaik dari-Nya
Senantiasa ikhtiar, dan tak berputus asa
Lupakan kecewa menjemput berkah

Terimakasih telah membuatku tak sendiri
Telah membuatku kuat dalam hidup ini
Dalam dekapan silaturahmi
Dalam naungan ta’awun menuju ridho-nya
Saling menghormati, saling memotivasi

Terimakasih telah membuatku tersenyum dan tertawa
Telah mebuatku ceria dan bahagia
Mengobar kembali semangatku
Memberikan energi kuantum atas kreatifitasku

Sahabat...
Engkat inspirasi bagiku
Mengingatkanku ditengah alpaku
Menjagaku ditengah lalaiku
Mendo’akanku mesiku tak pernah tahu

Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive | Free Blogger Templates created by The Blog Templates