Posted by Anita Riani Jarkasih
on
21.11
Giat Belajar untuk mencapai cita-cita
Masih ingatkah kita, dengan Albert Einstein, penemu Teori
Relativitas (E=MC ) Thomas Alfa Edison dengan, penemu lampu pijar, dengan
Wright bersaudara penemu pesawat terbang, dengan Bung Karno, Bung Hatta dan
para peletak dasar Republik, Sampai sekarang mereka masih disebut-sebut, masih
dikenang, masih melekat dalam memori kita. Apakah mereka tiba-tiba saja menjadi
orang yang masih disebut dan terkenal?
Apa jawaban kita? Tentu tidak. Pasti mereka berjuang dan berupaya giat belajar
sehingga nama-nama mereka harum sampai sekarang.
Bapak Ibu dan hadirin dan sahabat-sahabatku yang berbahagia
Pada kesempatan ini ijinkan kami menyampaikan pentingnya giat belajar untuk
mencapai cita-cita. Sebagai warga negara yang baik, tidakkah kita ingin seperti
mereka yang saya sebutkan tadi?
pada saat kecil dulu ketika kita kepingin sekali bisa bersepeda. Maka setiap
hari kita belajar bersepeda, tanpa kenal waktu dan tanpa kenal.lelah Kita
pernah menabrak, pohon, masuk got, atau menabrak orang lantas kita dimarahi.
Tetapi kita tidak kapok dan masih terus ingin belajar dan belajar. Sampai
akhirnya kita bisa. Bahkan tanpa memegang setir pun kita bias (jawa; Cul-culan,
mandiri). Kita seperti orang merdeka, sueennneeeng banget.
Begitulah kalau kita giat belajar, sehingga tercapai cita-cita kita. Seseorang
yang tidak mempunyai cita-cita bagai burung tanpa sayap.
“A man without ambition is like a bird without wing".
Oleh karena itu marilah kita jadikan belajar sebagai “makanan” sehari-hari
kita. Kita jadikan belajar dan belajar itu sebagai kegiatan yang mengasyikkan.
Sebagai pintu tamasya menuju dunia tanpa batas dan penuh warna. Dan …. Jangan
biarkan pintu itu tertutup. Laksana minum air laut, semakin kita minum semakin
kita haus. Artinya, kita akan terus belajar dan belajar tanpa kenal lelah. Dan
dengan giat belajarlah cita-cita kita akan tercapai. Sebab keberhasilan tidak
pernah datang pada orang yang malas (Success never comes to the indolence),
keberhasilan tidak akan datang dengan tiba-tiba, tidak juga seperti membalik
tangan.
Albert Einstein, terkenal karena memang dia giat belajar, Thomas Alfa Edison,
terkenal karena memang dia giat belajar, Bung Karno, Bung Hatta dan para
peletak dasar Republik, terkenal juga! karena memang beliau giat belajar.
Bagaimana dengan kita? Tidakkah kita rindu seperti mereka?
Kalau kita rindu marilah, mulai detik ini kita patrikan dalam diri kita untuk
terus belajar dan belajar sehingga tercapai cita-cita.
Akhirnya, kata Imam Ali “Tiada kekayaan yang lebih utama daripada akal. Tiada
kepapaan yang lebih menyedihkan daripada kebodohan. Tiada warisan yang lebih
baik daripada pendidikan. Dan tiada pembantu yang lebih baik daripada
musyawarah.”
Kurang lebihnya mohon maaf, terimakasih atas perhatiannya.
“Selamat berjuang, sukses menantimu selalu”
Posting Komentar