Belajar Mencintai Alam dan Lingkungan

Belajar Mencintai Alam dan Lingkungan Sehat

Anak-anak jaman sekarang lebih mengenal atmosfir permainan in-door ketimbang out-door. Mereka juga lebih dekat dengan gaya hidup yang instant/cepat. Tidak bisa disalahkan juga, mengingat gerakan modernisasi yang sangat cepat. Mungkin itu sebabnya, aku lebih menikmati duduk menonton film kartun di depan televisi, atau mengoperasikan beragam permainan digital di salah satu area bermain digital terkenal di Surabaya.

Namun, kebiasaan itu mulai berubah sejak Mami dan Papi memulai kegiatan bersepeda di pagi hari. Aku menjadi bersemangat  saat Mami dan Papi mengajak bersepeda bersama. Saat sore hari, Michelle juga suka mengajak Tante untuk bersepeda. Awalnya, aku membonceng di tempat duduk penumpang di sepeda Mami. Sampai pada suatu hari, ketika aku meminta untuk bisa mengayuh sepedanya sendiri. Ia memang memiliki sepeda, hanya sudah lama ban sepedanya kempes. Hari itu, dengan bersemangat ia meminta tolong tetangga sebelah rumah untuk membantu memompakan sepedanya, lalu dengan bersemangat pula mengajak Tante untuk bersepeda sore harinya.

Saat bersepeda, aku banyak bertanya tentang hal-hal yang dilewatinya sepanjang perjalanan: orang, bangunan, pohon, langit, burung, air, tanah, sampah, dan banyak lagi. aku belajar tentang alam, menghargai alam, dan mencintai kebersihan. Ia juga belajar berkomunikasi dengan orang lain, melalui pertanyaan-pertanyaannya itu.