0
PEREKONOMIAN INDONESIA
Posted by Anita Riani Jarkasih
on
11.55
I Pendahuluan
Pembangunan ekonomi di suatu negara sangat di tentukan oleh banyak faktor, baik internal (domestik) maupun eksternal (global). Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi (termasuk iklim), lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam (SDM) yang di miliki, kondisi awal ekonomi, sosial dan budaya, sistem politik serta peran pemerintah di dalam ekonomi. Sedangkan, faktor-faktor eksternal di antaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.
Sering dikatakan bahwa keadaan perekonomian negara-negara berkembang (LDCs), seperti Indonesia, India, dan Malaysia selama ini tidak lepas dari pengaruh sistem perekonomian infrastruktur fisik dan sosial (seperti pendidikan dan kesehatan) yang dilakukan, dean tingkat pembangunan yang telah dicapai pada masab lampau, yakni pada zaman penjajahan (kolonialisasi).
II Sistem Perekonomian Indonesia
1. Pengertian-pengertian Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antaramanusia dengan seperangkat kelembagaan unsur-unsur manusia sebagai subjek;barang-barang ekonomi sebagai objek;serta seperangkat kelembagaan yang mengatur dan menjalinnya dalam kegiatan berekonomi. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga-lembaga ekonomi (formal maupun nonformal);cara kerja;mekanisme hubungan;hukum dan peraturan-peraturanperekonomian;serta kaidah-kaidah dan norma-norma lain (tertulis tempat tatatan kehidupan yang bersangkutan berlangsung.
Dumairy menjelaskan bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah berdiri sendiri. Ia berkaitan dengan falsafah , pandangan dan pola hidup masyarakat tepatnya berpijak. Sebuah sistem ekonomi sesungguhnya merupakan salah satu unsur saja dalam suatu supra sistem kehidupan masyarakat. Dumairy berpendapat bahwa sebagai bagian dari supra sistem kehidupan , sistem ekonomi disuatu negara berkaitan erat dengan sistem-sistem sosial lain yang berlangsung di dalam masyarakat dan sistem serta idiologi politik dinegara tersebut.
Dalam sanusi disebut ada tujuh elemen penting dari sistem ekonomi yakni :
1. Lembaga-lembaga/pranata-pranata ekonomi
2. Sumber daya ekonomi
3. Faktor-faktor produksi
4. Lingkungan ekonomi
5. Organisasi dan manajemen
6. Motivasi dan perilaku pengalaman keputusan dan pemain dalam sistem itu dan
7. Proses pengambilan keputusan.
1. Lembaga-lembaga/pranata-pranata ekonomi
2. Sumber daya ekonomi
3. Faktor-faktor produksi
4. Lingkungan ekonomi
5. Organisasi dan manajemen
6. Motivasi dan perilaku pengalaman keputusan dan pemain dalam sistem itu dan
7. Proses pengambilan keputusan.
2.SISTEM-SISTEM EKONOMI
A.Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi di manakekeyaan yang produktif terutama di miliki secara pribadi dan produksi terutama dilakukan untuk dijual. Adapun tujuan pemilikan secara pribadi yakni untuk memperoleh suatu keuntungan/laba yang cukup besar dari hasil menggunakan kekayaan yang produktif.
Ada enam asas yang dapat di lihat sebagai ciri dari sistem ekonomi kapitalis, yakini sebagai berikiut.
1. Hak milik pribadi
2. Kebebasan berusaha dan kebbasan memilih
3. Motif kepentingan diri sendiri
4. Persaingan
5. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
6. Peranan terbatas pemerintah
1. Hak milik pribadi
2. Kebebasan berusaha dan kebbasan memilih
3. Motif kepentingan diri sendiri
4. Persaingan
5. Harga ditentukan oleh mekanisme pasar
6. Peranan terbatas pemerintah
B. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis adalah kebalikan dari sistem ekonomi kapitalis. Sistem ekonomi sosial dapat dibagi dalam dua subsistem, yakni sistem ekonomi sosialis dan Marxis, dan sistem ekonomi sosialisme demokrat. Sistem ekonomi sosialis dari Marxis di sebut juga sistem ekonomi komando, C.Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem yang mengandung beberapa elemen dari sistem ekomoni kapitalis dan sistem ekonomi sosial. Sekarang ini tidak ada satu pun (kecuali di Korea Utara) negara yang menerapkan sistem ekonomi sosialis atau kapitalis 100%. Jadi, sistem ini merupakan “campuran” antara kedua ekstrem sistem ekonomi tersebut di atas dengan berbagai variasi kadar dominasinya.
Perekonomian pasar campuran atau mixed market economies adalah gabungan antara sistem perekonomian pasar dan terencana. Menurut Griffin, tidak ada satu negara pun di dunia ini yang benar-benar melaksanakan perekonomian pasar atau pun terencana, bahkan negara seperti Amerika Serikat. Meskipun dikenal sangat bebas, pemerintah Amerika Serikat tetap mengeluarkan beberapa peraturan yang membatasi kegiatan ekonomi. Misalnya larangan untuk menjual barang-barang tertentu untuk anak di bawah umur, pengontrolan iklan (advertising), dan lain-lain. Begitu pula dengan negara-negara perekonomian terencana. Saat ini, banyak negara-negara Blok Timur yang telah melakukan privatisasi pengubahan status perusahaaan pemerintah menjadi perusahaan swasta.D. Sistem Perekonomian Komunisme
Komunisme adalah suatu sistem perekonomian di mana peran pemerintah sebagai pengatur seluruh sumber-sumber kegiatan perekonomian. Setiap orang tidak diperbolehkan memiliki kekayaan pribadi, sehingga nasib seseorang bisa ditentukan oleh pemerintah. Semua unit bisnis mulai dari yang kecil hingga yang besar dimiliki oleh pemerintah dengan tujuan pemerataan ekonomi dan kebersamaan. Namun tujuan sistem komunis tersebut belum pernah sampai ke tahap yang maju, sehingga banyak negara yang meninggalkan sistem komunisme tersebut.
Contohnya adalah RRC.
Contohnya adalah RRC.
E.Sistem Perekonomian Merkantilisme
Merkantilisme adalah suatu teori ekonomi yang menyatakan bahwa kesejahteraan suatu negara hanya ditentukan oleh banyaknya asetmodal yang disimpan oleh negara yang bersangkutan, dan bahwa besarnya volum perdagangan global teramat sangat penting.
Contohnya adalah Spanyol, Belanda, dan Inggris
Contohnya adalah Spanyol, Belanda, dan Inggris
F.Sistem Perekonomian Fasisme
Fasisme adalah suatu paham yang mengedepankan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dengan kata lain, fasisme adalah suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
Fasisme dapat menghambat proses multikulturalisme karena bersifat:
- Ultra Nasionalis
- Rasis
- Militeris
- Imperialis
Contohnya adalah Jerman dan Italia
Fasisme dapat menghambat proses multikulturalisme karena bersifat:
- Ultra Nasionalis
- Rasis
- Militeris
- Imperialis
Contohnya adalah Jerman dan Italia
3.Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem ekonomi yang diterapkan di Indonesia, kapitalisme, sosialisme, atau gabungan dari kedua sistem tersebut.
Perekonomian terencana.
Ada dua bentuk utama perekonomian terencana, yaitu komunisme dan sosialisme. Sebagai wujud pemikiran Karl Marx, komunisme adalah sistem yang mengharuskan pemerintah memiliki dan menggunakan seluruh faktor produksi. Namun, lanjutnya, kepemilikan pemerintah atas faktor-faktor produksi tersebut hanyalah sementara; Ketika perekonomian masyarakat dianggap telah matang, pemerintah harus memberikan hak atas faktor-faktor produksi itu kepada para buruh. Uni Sovietdan banyak negara Eropa Timur lainnya menggunakan sistem ekonomi ini hingga akhir abad ke-20. Namun saat ini, hanya Kuba, Korea Utara, Vietnam, dan RRC yang menggunakan sistem ini. Negara-negara itu pun tidak sepenuhnya mengatur faktor produksi. China, misalnya, mulai melonggarkan peraturan dan memperbolehkan perusahaan swasta mengontrol faktor produksinya Perekonomian pasar
Perekonomian paesar bergantung pada kapitalisme dan liberalisme untuk menciptakan sebuah lingkungan di mana produsen dan konsumen bebas menjual dan membeli barang yang mereka inginkan (dalam batas-batas tertentu). Sebagai akibatnya, barang yang diproduksi dan harga yang berlaku ditentukan oleh mekanisme penawaran-permintaan.
PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA
Krisis nilai tukar telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah yang merosot tajam sejak bulan Juli 1997 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan ketiga dan triwulan keempat menurun menjadi 2,45 persen dan 1,37 persen. Pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 1997 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8,46 persen dan 6,77 persen. Pada triwulan I tahun 1998 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -6,21 persen.
Merosotnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain karena sulitnya memperoleh bahan baku impor yang terkait dengan tidak diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat bunga bank. Kerusuhan yang melanda beberapa kota dalam bulan Mei 1998 diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta yang pada giliran selanjutnya menurunkan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan kedua tahun 1998.
Sementara itu perkembangan ekspor pada bulan Maret 1998 menunjukkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosotnya nilai rupiah. Peningkatan ini turut menyebabkan surplus perdagangan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada bulan Maret tahun 1997. Impor yang menurun tajam merupakan faktor lain terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret 1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi.
III Kesimpulan
Sebagai kesimpulan, perbedaan antara sistem ekonomi kapitalisme atau sistem ekonomi sosialismedengan sistem ekonomiyang dianut oleh Indonesia adalah pada kedua makna yang terkandung dalam keadilan sosial yang merupakan sila kelima pancasila, yakni prinsip pembagian pendapat yang adil (dibarengi dengan pertumbuhan ekonomi) dan prinsip demokrasi ekonomi. Kedua prinsip ini sebenarnya yang merupakan pencerminan sistem ekonomi Pancasila, yang jelas-jelas menentang sistem individualisme liberal atau free fight liberalism (sistem ekonomi kapitalisme ekstrem), dan sistem komando (sistem ekonomi sosialisme ekstrem).SUMBER:
BUKU PEREKONOMIAN INDONESIA
Dr.Tulus T.H.Tambunan
Posting Komentar